Headlines News :
Home » » Saihu Lapor Balik ke Polres Sarolangun

Saihu Lapor Balik ke Polres Sarolangun

Written By oden on Senin, 22 Oktober 2012 | 17.03

SAROLANGUN - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sarolangun, M Saihu melapor balik ke Polres Sarolangun atas kasus pencemaran nama baik.

    Ini terkait adanya laporan tentang dirinya yang diduga melakukan penganiayaan terhadap seorang kakek bernama M Amin (81), warga RT 04 Dusun Sukomulyo, Desa Pelawan, Kecamatan Pelawan, Jumat (19/10) lalu.

    Dalam laporannya, politisi asal PDI Perjuangan ini merasa difitnah, sehingga langsung membuat laporan balik. "Itu fitnah, saya tadi pagi telah membuat laporan di Polres Sarolangun atas pencemaran nama baik saya," ujar Saihu yang mengaku sedang dalam perjalanan ke Jawa, Senin (22/10).

    Saihu menyatakan, laporan tersebut dibuat mengetahui adanya pemberitaan di media massa bahwa dirinya dilaporkan ke polisi atas dugaan penganianyaan terhadap seorang kakek.

    "Saya terkejut, tadi pagi keponakan datang ke rumah dan membawa sebuah koran yang isinya tentang pemberitaan saya menganianya seorang kakek. Saya inikan anggota dewan lho. Masuk akal tidak kalau saya memukul warga. Apalagi warga tersebut sudah lanjut usia," tegas Saihu.

    Menurutnya, kasus yang dilaporkan tersebut juga sebagian politik kelas kecil.

    Sementara itu, Kapolres Sarolangun, AKBP Satria Adhy Permana melalui Kasat Reskrim, AKP Sahlan Umagapi yang dikonfirmasi mengiyakan adanya laporan balik yang dilayangkan Saihu. Katanya, dalam laporan itu, terlapor adalah M Amin atas dugaan  pencemaran nama baik.

    "Laporan balik dari M Syaihu juga sudah kita terima. Ia mengaku difitnah dan menuntut atas pencemaran nama baiknya," ujar Syahlan.

    Lanjutnya, pihak kepolisian akan menindaklanjuti laporan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku, baik laporan dari M Amin dan juga laporan balik yang dibuat Saihu.

    Seperti diketahui, pihak keluarga M Amin melaporkan Wakil Ketua DPRD Sarolangun, M Saihu ke Polres pada Jumat (19/10) lalu. Berdasarkan Rina, peristiwa tersebut bermula dari kemarahan Saihu yang melihat ada kayu melintang di jalan. Sementara, jalan tersebut tempat lalu lintas kendaraan truk yang menuju lokasi tambang galian C miliknya.

    Kayu tersebut memang sengaja dipasang Rina, anak perempuan Amin dengan tujuan agar kendaraan tidak melaju kencang (ngebut). Tetapi, ini membuat Saihu tersinggung karena disangka menghalang-halangi usaha miliknya. Setelah terlibat cekcok, M Amin yang berada di depan tokonya, terkena sasaran luapan emosi Saihu.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Our Topics

Ikuti Blog Kami

 
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger