MALANG- Sekitar 150 penjual atau pengelola kantin sekolah di Kota
Malang memperoleh pembinaan mengelola jajanan sehat di hotel Trio Indah
2, Selasa (23/10/2012).
Mereka diajari bagaimana membuat makanan
sehat tanpa pewarna, penyedap, dan perasa. Juga pembinaan cara-cara
memasak makanan yang hiegenis dan bergizi.
Tidak hanya itu, para pedagang juga diberi pengetahuan terkait larangan menggunakan plastik sebagai bahan kemasan makanan.
Sri
Handayani, Kasi minat bakat Pendidikan Non Formal Dinas Pendiidkan Kota
Malang mengatakan, kegiatan ini sangat penting untuk menambah
pengetahuan penjual makanan di area sekolah. Sebab, kata Sri, setiap
kali pihaknya melakukan sidak ke kantin sekolah, masih ditemukan
beberapa penjual yang masih menggunakan bahan-bahan berbahaya.
"Itu
yang ingin kami sadarkan ke para penjual makanan. Kadang mereka kurang
peduli padahal sudah beberapa kali kami jelaskan," kata Sri.
Sri
menegaskan kepada setiap Kepala Sekolah bertindak tegas kepada setiap
penjual makanan yang tidak peduli terhadap kesehatan siswa.
"Sekolah harus tegas, harus ada surat pernyataan tidak bakal membuat makanan yang berbahaya itu," tegasnya, Selasa (23/10/2012).
Chusnul
Arifianti, Kepala seksi pengawasan makanan minuman Dinas Kesehatan Kota
Malang menambahkan, selama ini pihaknya masih menemukan pedagang kantin
menggunakan plastik sebagai alat pembungkus makanan.
Padahal, penggunaan plastik berbahaya, terlebih apabila untuk kemasan makanan dalam keadaan panas.
Tidak hanya plastik, pedagang juga dilarang menggunakan koran sebagai pembungkus makanan.
"Plastik
b ahaya karena akan melepaskan komponen polimernya. Dampaknya dalam
jangka lama bisa menyebabkan kanker," jelas Chusnul.
Meski tidak
ada data pastinya, Chusnul mengatakan hampir semua pedagang di kantin
sekolah mulai SD-SMA/SMK belum menyadari hal itu.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !