Bandung. Kasus human trafficking atau perdagangan manusia di
Jawa Barat masih tinggi. Dan tidak hanya menimpa pada perempuan tapi
juga anak-anak. Hal ini tidak terlepas dari latar belakang sosial dan
budaya di Jawa Barat serta kondisi geografis Jabar yang berbatasan
langsung dengan ibu kota negara.
Menurut Dr Rini Rinawati, dari Divisi
Kerjasama dan Kemitraan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan
dan Anak (P2TP2A) Provinsi Jawa Barat, faktor kemiskinan, masalah
ekonomi, rendahnya pendidikan, pergeseran nilai moral, masalah sosial
budaya, gaya hidup dan makin besarnya jumlah penduduk yang mempersempit
lapangan pekerjaan membuat perempuan dan anak rentan terhadap
permasalahan traficking dan kekerasan.
"Masih tingginya kasus human
trafficking, harus dicermati agar tidak ada lagi korban. P2TP2A sebagai
basis pemberdayaan perempuan dan anak memberikan pelayanan yang meliputi
pendampingan psikologis, advokasi, serta informasi," katanya pada acara
P2TP2A Jabar Goes to Campus kerjasama dengan Fikom Unisba dengan Tema
"Kenali Human Trafficking dan KDRT Sejak Dini Bagi Kalangan Mahasiswa PT
di Jawa Barat" di Aula Unisba Jalan Taman Sari, Selasa (23/10). (*)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !