Pusat Pelaporan dan Analisis
Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan transaksi mencurigakan terkait
proyek Hambalang. Ketua PPATK M Yusuf mengatakan, transaksi tersebut
berupa penarikan tunai yang nilainya miliaran rupiah. Menurutnya,
penarikan tunai itu ada yang dilakukan oleh individu dan ada pula yang
oleh korporasi.
"Dari rekening perusahaan, misalnya, dan rekening seseorang," kata Yusuf di Jakarta, Selasa (23/10/2012).
Ia
mengungkapkan, penarikan tunai terkait Hambalang itu dilakukan beberapa
kali selama proyek berlangsung. Adapun proyek Hambalang dianggarkan
secara tahun jamak atau multiyears sejak 2010 hingga 2012. Namun, Yusuf
enggan menyebut perusahaan atau individu yang terkait dengan transaksi
mencurigakan tersebut. Yusuf mengatakan, ia telah menyerahkan laporan
analisis PPATK terkait Hambalang ke Komisi Pemeberantasan Korupsi.
Mengenai ke mana uang miliaran yang ditarik tunai itu kemudian
dialirkan, Yusuf mengaku tidak tahu.
"Nah, itu tadi diambil cash (tunai) dan kita enggak tahu ke mana, untuk siapa, dia tidak pakai bank," ucapnya.
Seperti
diketahui, KPK tengah menyidik dan melakukan penyelidikan baru terkait
Hambalang. Salah satu yang menjadi fokus penyelidikan KPK adalah aliran
dana terkait proyek tersebut. Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas beberapa
waktu lalu mengatakan, KPK akan mengejar aliran dana Hambalang ke pihak
mana pun, termasuk ke Kongres Partai Demokrat 2010.
"Kalau nanti
terbukti ada sejumlah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang
terkait dengan kasus Hambalang mengalir, misalnya, ke kongres dan ada
bukti-buktinya, ya kami akan lacak sampai ke sana," kata Busyro
(2/10/2012).
Terkait Hambalang, Badan Pemeriksa Keuangan juga
melakukan audit yang hasilnya akan digunakan KPK untuk menentukan nilai
kerugian negara dalam proyek tersebut. Menurut anggota BPK
Taufiequrachman Ruki, nama Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng
dan sejumlah perusahaan kontraktor menghilang dari hasil audit yang
sedang dikerjakan. Tidak ada nama Menpora dan korporasi yang menerima
aliran dana dalam laporan tersebut.
Adapun perusahaan-perusahaan
yang menurut Taufiequrachman terlibat dalam proyek Hambalang antara lain
PT Dutasari Citralaras dan PT Adhi Karya. Di PT Dutasari Citralaras,
istri Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum pernah menjadi
komisaris. (*)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !