MEDAN – Pohon akasia berukuran besar berada ditepi jalan
Tempuling, Medan Tembung tumbang. Akibatnya pohon yang tumbang tersebut
menimpa sebuah mobil Pickup Isuzu Panther BK 9860 BH yang dikendarai
Dedi ringsek dan mengalami kerusakkan pada atap mobil, sedangkan
pengendaranya sendiri selamat dan langsung keluar dari mobil ketika
mengetahui pohon tersebut sudah berada diatas atap mobilnya.
Kejadian
tersebut terjadi sekira pukul 11.00, Senin (22/10) saat itu dedi yang
mengendarai kendaraan tersebut dari arah jln Tuasan menuju jln tempuling
dikejutkan dengan suara benda jatuh yang cukup kuat dari atap mobilnya.
Mengetahui adanya, pohon tumbang dari kaca depan mobilnya dirinya
langsung spontan keluar dari mobil.
“kudengar suara dari
atap mobil, kulihat ada pula ranting pohon dari kaca depan, langsung
keluar lah aku, untung saja, tidak ada kena serpihan kaca mobil,”
ucapnya.
Saat itu juga warga yang melihat pohon tersebut
tumbang, langsung membawa dedi ke sebuha kedai untuk menenangkannya.
Sedangkan Tribun sendiri yang saat itu berada berlawan arah, tampak
sangat jelas pohon tersebut, tiba-tiba saja tumbang, tanpa ada angin
yang kencang, ketika pohon tersebut tumbang hanya berjarak 15 meter dari
pohon dan langsung mengerem mendadak.
Sebelum tumbang
tampak dari kejauahan sekira 70 Meter, pohon tersebut memang sudah dalam
keadaan miring. Ternyata berdasarkan penuturan warga sekitar, pohon
tersebut memang sudah ada tanda akan tumbang sejak dua bulan lalu.
Bahkan, sebelum pohon tersbeut benar-benar tumbang, sudah sering mobil
yang melintas tersebut menyangkut dan berbenturan dengan pohon tersebut.
“sudah
dua bulan, ada tanda – tanda pohon itu mau tumbang, dan sudah kami buat
laporan ke kelurahan dan kepling tapi tidak ada jawabannya,” ucap
seorang perempuan dan warga lainnya.
Bahkan sebelum
pohon itu tumbang sambungnya bersama warga lainnya, pada minggu malam,
mobil pengangkut ayam juga nyangkut ke mobil tersebut. “kemarin mobil
pick up pembawa ayam juga menyangkut ke pohon ini dan banyak ayamnya
mati,” ucapnya yang tak mau menyebut namanya.
Warga
sekitar sebenarnya, sudah lama ingin menebang pohon tersebut karena
membahayan pengguna jalan. Hanya saja, setelah disampaikan ke kelurahan
Siderejo hilir kec Medan tembung tidak ada jawabannya.
“sudah
mau kami potong tapi mereka diam saja, ya tak jadi lah kami potong,
takutnya pula kayak tetanga kami karena menebang pohon tanda izin
kelurahan didenda sampai Rp 4 juta,” ucap seorang pria dengan memakai
baju kaos putih berlis merah dan bercelana pendek bersama warga lainnya.
Akibatnya
arus lalu lintas di wilayah tersebut macet dan mobil mengalami
kerusakan. Warga yang berada di sekitar lokasi mencoba mengevakuasi
mobil dengan menyingkirkan batang pohon tampak masih ragu-ragu memotong
pohon tersebut.
“Sudha pingin kali kami dek, memotong
pohon ini, lihat sudah macet jalan tapi lihatlah pihak kelurahan tak ada
memberi ijin,” ucapnya.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !